Mungkin saya belum menjadi seseorang yang pantas berbicara mengkritisi sebuah tindakan yang sudah mendarah daging dalam setiap koridor kehidupan yang kita lalui sehari-hari. Disadari atau tidak, diinginkan atau tidak, dibutuhkan atau tidak setiap hari kita bertemu dengan budaya korupsi. Apapun bentuknya, saya yakin bahwa dalam perjalanan keseharian seorang manusia, pasti tidak akan lepas dari sebuah budaya korupsi.
Korupsi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu tindakan mengambil bagian yang bukan haknya. Jadi ternyata korupsi itu terlalu luas untuk diartikan hanya dengan korupsi yang dilakukan oleh pejabat-pejabat pemerintahan yang selama ini banyak disorot oleh media dan menjadi fokus utama pemerintah..
Korupsi merupakan suatu tindakan yang rasional, beralasan dan bertujuan untuk dilakukan. Setiap tindak korupsi merupakan bentuk interaksi. karena pada setiap kasusnya akan melibatkan setidaknya dua pihak. Pihak pertama adalah mereka yang melakukan tindak korupsi dan pihak kedua merupakan pihak yang dirugikan karena tindak korupsi tersebut. Terkadang pihak ketiga juga terlibat sebagai saksi, dimana transaksi korupsi tersebut tidak secara keseluruhan terlihat transparan oleh pihak ketiga.
Saya tidak memungkiri bahwa sering kali saya menjadi seorang pelaku korupsi. Bukan korupsi berat seperti yang dilakukan oleh para pejabat pemerintahan tentunya, tindakan kecil yang bisa juga dikategorikan sebagai korupsi. Terlambat misalnya. Sebuah bentuk kecil dari tindak korupsi terhadap waktu. Ditinjau dari teori diatas, saya adalah seorang pelaku korupsi yang merugikan orang lain. Sedangkan orang yang menunggu saya adalah pihak kedua yang dirugikan karena keterlambatan saya. Dan saya mengambil hak waktu yang sebenarnya bukan milik saya.
Jadi itu lah korupsi. Sebuah tindakan simple yang bisa berkembang menjadi suatu permasalahan utama di Indonesia. menurut saya, lebih baik tidak usah berusaha untuk memperbaiki orang-orang yang sudah mencintai budaya korupsinya, tetapi langkah yang harusnya kita lakukan adalah mencegah agar tidak tumbuh lagi makhluk-makhluk cerdas pecinta korupsi di masa mendatang. Dimulai dari yang kecil, kedisiplinan mungkin.
Jadi, buat ibu-ibu yang lagi hamil, jangan kebanyakan nonton berita yang isinya korupsi. Nanti anaknya terbiasa mendengar dan akrab sama kata korupsi :D
Monday, June 21, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment