tulisan ini di repost dari tumblr saya. tulisan ini saya tulis siang hari, tanggal 20 November 2012...
Seorang teman : Lo dua taunan des sama kak Galuh?
Saya. : iya hehe
Seorang teman : jalan dong hari ini?
Saya. : ga lah. Dia kan kerja. Gue juga kuliah..
Seorang teman : kok ga ada perayaan gitu sih?
Saya. : cukup dia inget di tengah sibuknya yang kaya apa itu, buat gue udah cukup. Lagian ga penting selebrasinya, yang penting perbaharui komitmen kalo kata gue mah..
Teman yang lain : yakin banget ga ada selebrasi des? Siapa tau dia langsung ngelamar lo ke bokap lo :p
Random sekali memang percakapan pagi hari bersama 2 orang sahabat terkasih itu. Tapi jadi bikin gue mikir, apa emang gue aja ya yang terlalu ribet mikirnya?
Mungkin buat orang lain, berhasil melalui 1 atau 2 atau 3 atau sekian tahun itu prestasi yang harus dirayakan. Banyak orang yang menanti tanggal hari jadinya dengan senang hati. Buatku, menanti hari jadi itu rasanya deg-degan. Semacam menanti perjalanan untuk bisa maju ke perjalanan yang selanjutnya. Selalu dibayang-bayangi dengan potongan-potongan memori selama 1 tahun. Apa saja yang sudah dilakukan, apa saja yang sudah bisa dijadikan pelajaran, sudah melakukan apa saja untuk persiapan tahun selanjutnya, dll. Yang jelas, deg-degan, apakah bisa lebih baik ditahun selanjutnya?
Buatku dan mas, tahun ini terbilang cukup berat. Berkali-kali perjalanan kita harus diuji oleh masalah-masalah baik internal maupun eksternal. Mulai di awal tahun saat mas harus menjalani kehidupan pekerjaannya yang sedikit dipersulit, di tengah tahun benturan dari keluarga datang bertubi-tubi, dan di penghujung tahun kala kami sering dipisahkan oleh waktu yang sama-sama sulit untuk diluangkan. Buat kami, masalah-masalah tadi tidak lantas membuat kami menyerah pada keadaan dan mengorbankan hubungan kami. Yang ada justru tekad, bagaimana caranya kapal ini tetap berlayar dengan indahnya..
Sudah 2 tahun kami bersama. Di tahun ke2 ini, tampaknya gangguan dari ‘pihak ketiga’ sudah jauuuuh berkurang. Baik itu dari sisi aku maupun dari mas. Kami saling menjaga. jika tidak ingin tersakiti, maka jangan pernah menyakiti. Selalu prinsip itu kami camkan baik-baik di hati.
Ah, jadi ingat. Aku belum cerita tentang bagaimana kami akhirnya bersama bukan? Jika punya waktu, bisa lanjutkan bacanya :)
2 tahun yang lalu, 20 November 2010, pertama kalinya kami berkomunikasi lagi setelah sebelumnya terakhir berkomunikasi saat mas lulus SMA. Oiya, kami berdua dari SMA yang sama, mas angkatan 2007 dan saya 2009. Jadi ceritanya, sore itu saya sedang galau tentang suatu jabatan di organisasi yang ditawarin ke aku. Butuh orang netral *yang ga ada di organisasi itu* buat diskusi. Kebetulan ibu sedang berangkat haji dan ayah sedang sibuk sekali dengan tugas kantornya. Akhirnya saya teringat nama Mas. Saya yakin Mas orang yang tepat buat diajak bicara, mengingat record Mas yang malang-melintang didunia organisasi, pasti Mas dapat memberikan pendapat yang bisa kujadikan pertimbangan. Akhirnya kutulis sebuah pesan singkat di wall-nya. Dilalah kok si Mas balesnya cepet! Haha akhirnya basa-basi sebentar, kemudian minta kontak YM untuk diskusi.
Apa yang terjadi setelahnya? Yap. Betul sekali. Akhirnya, hampir setiap malam ngobrol di YM. Yang diobrolin awalnya cuma masalah organisasi saja, saling share ttg kondisi organisasi masing-masing kampus. *kebetulan saat itu Mas sedang menjabat sebagai ketua Ikatan Mahasiswa di kampusnya* setelah akhirnya beberapa minggu berjalan dan tampaknya sudah kehabisan bahan untuk ngobrol lagi, akhirnya Mas mulai curhat ttg kehidupan pribadinya. Tentang gimana saat itu dia sedang terlibat kedekatan dengan beberapa wanita, juniornya, teman seangkatannya dan teman SMPnya. Jadi Mas tanya ttg gimana dia sebaiknya bersikap. Dan dengan dodolnya saya pun jelasin ttg kondisinya *belakangan ini baru tau kalo ternyata semua itu hanya modus!* :p
Sampai suatu hari, akhirnya kami memutuskan untuk bertemu. Saat itu rencananya mau keluar, tapi karena 1 dan lain hal akhirnya memutuskan untuk bertemu di rumahku saja. Jackpot! Tiba-tiba ibu memutuskan buat bikin bakar-bakaran di rumah dan ngundang semua tante om kakek nenek. Jadilah malem itu, kencan pertama dirumah dan si Mas langsung dikenalin ke semua keluarga besarku :p
Lalu one day saat sedang berkunjung, Mas bilang ‘des, kamu mau ga kita jalan serius? Tapi aku maunya serius, kita jalanin hidup sama-sama sampai nanti kita tua. Aku gamau kalo asal kayak ABG gitu’ Dhuarrr! Aku *yang sebenernya sudah menyimpan rasa sama Mas sejak SMA* langsung menimbang2 baik buruknya dan kemudian mengiyakan :p
Hari itu tanggal berapa? Lupa! Hahahaha. Hingga akhirnya kami memilih tanggal 20 November sebagai penanda hari jadi kami, penanda setiap tahunnya bahwa kami memasuki fase hubungan yang berbeda, penanda bahwa waktu persiapan kita untuk memasuki jenjang kehidupan selanjutnya semakin sedikit, penanda untuk kami memperbaharui komitmen agar komitmen kami selalu terjaga sampai akhir hayat nanti..
Kenapa tanggal ini? Kami percaya Tuhan ga cuma gambling dalam mempertemukan hamba-hambanya. Pasti Tuhan punya rencana. Itu kenapa kami memilih tanggal ini, karena hari itu Tuhan memberikan berkah yang luar biasa dengan mengizinkan kami bertemu satu sama lain..
Jadi, buat yang sempet marah karena merasa kami jadi disaat kamu dan Mas masih ada kedekatan, baca ini ya. Karena sebenarnya saat 20 November 2010 itu hari kita bertemu, bukan hari saat kami sepakat menjalani hidup bersama :p