Wednesday, February 27, 2013

love letter

tulisan ini adalah surat yang dikirimkan oleh Galuh Chandra Wibowo tanggal 20 November 2012 dini hari..


Mungkin ini kan jadi sebuah proses pembelajaran seumur hidup. Ah rasanya salah jika menggunakan kata ‘mungkin’, lebih tepat jika diganti dengan ‘bukankah’. Akan terdengar jauh lebih pas ketika kalimatnya menjadi, ‘Bukankah ini kan jadi proses pembelajaran seumur hidup’. Yang aku maksud jelas, ya tentang kita. Tentang kita: kemarin, saat ini, dan nanti.

Bagiku, 1 tahun ini terasa jauh lebih cepat dibanding setahun sebelumnya. 1 tahun ini jauh lebih menantang dibanding setahun sebelumnya. 1 tahun ini jauh lebih berat dibanding setahun sebelumnya. 1 tahun ini jauh lebih banyak memberi pelajaran kepada kita. Tapi, ada degradasi-degradasi dalam beberapa hal yang kita pasti sama-sama tahu akan hal itu.

Kalau ada yang berkata waktu 2 tahun itu cukup lama untuk menjalin sebuah hubungan, maka bagiku itu masih terlalu singkat. ”Yang kuingin bukan sekedar hanya untuk pacaran. Yang kumau memberikan seluruh cinta sampai akhir waktu nanti”, begitu kata Kahitna dalam sebuah lirik lagunya. Ya, seperti itu, karena sejak awal kita memutuskan untuk bersama, hidup bersama selamanya lah yang menjadi cita dan harapan. Namun untuk benar-benar mewujudkannya sangat tidak cukup dengan kondisi kita sekarang, perlu sebuah ‘proses’ sakral seperti yang telah dicontohkan oleh sebaik-baik manusia yang menjadi teladan dalam hidup kita. Tentu saja, semuanya akan berkaitan dengan hati-hati manusia, kita berdua, papa mama, ayah ibu, dan keluarga kita masing-masing. Tak lupa ada takdir-Nya yang akan menjadi penentu dari setiap keputusan kita. Maka, mau tidak mau, cepat atau lambat, tahun selanjutnya mungkin akan berproses jauh lebih berat seharusnya, atau mungkin seperti ada juga orang yang bilang bahwa proses itu mudah kok. Tak tahulah, karena toh aku juga belum pernah merasakannya dan hanya ingin merasakan proses itu tadi denganmu. 5 tahun lagi seperti rencana kita sebelumnya, atau lebih cepat menjadi 4, 3, 2, atau bahkan 1 tahun lagi. Dan tugas kita hanyalah mengusahakan yang terbaik sehingga semua menjadi indah pada waktunya.

Di momen ini, aku ingin mengajak agar kita merenungi kembali tahun ke-2 yang telah dilalui, mengambil hikmah darinya, dan kembali meyakinkan diri kita masing-masing bahwa kita memang layak untuk terus berjuang, bersama, terus meniti anak tangga, dan mendaki menuju puncak kebahagiaan awal, kemana hubungan kita kan bermuara. Bersamanya kita, bukan sekedar rutinitas yang menjenuhkan atau kebosanan yang dipelihara karena tak ada lagi yang lainnya. Saat marah, saat ada hal yang tak berkenan, saat berkata kurang sopan atau dengan nada tinggi, saat tak melepas kepergian dengan senyum kerelaan, saat tak menyambut pulang dengan wajah sumringah, saat lama tak jumpa atau saat lain yang tidak membuat nyaman, hendaknya akan selalu menjadi bekal kita saat nantinya telah benar-benar menjadi satu dalam sebuah ikatan suci pernikahan. Belajarlah darinya, bukan malah hancur karenanya.

Maafkan jika aku belum jadi penopang yang tangguh, maafkan jika aku masih jauh dari sempurna, mungkin benar bahwa aku memang hanya lelaki yang bermodal nekat untuk membangun hubungan hingga sejauh ini. Tapi sayangnya, tenyata aku belum bisa nekat juga ya untuk datang dan minta izin ke ayah hehe. Tapi, jangan dipahami nekatnya saja ya, ada tekad kuat untuk mencintaimu seutuhnya, dan perasaan itu tak berubah hingga detik ini tapi justru semakin kuat dan semakin dalam. Aku tahu, kamu juga merasakan hal yang sama seperti apa yang aku rasakan, bukan?

Untuk ei tersayang, terima kasih untuk semua hal yang telah kita lalui bersama di tahun ke-2 ini. Terima kasih untuk cinta, sayang, perhatian, kelembutan, senyum, marah, galak, lucu, suka, duka, manja, gundah dan segalanya yang ada di dirimu. Semoga semua menjadi lebih baik di tahun-tahun selanjutnya. Mohon maaf kalau di hari spesial ini aku ga bisa kasih kejutan apa-apa sayang. Aku sayang, aku cinta, dan selamanya kan begitu padamu.

Sudah siap dengan tahun ketiga kita kan? Kalau aku: SIAP ! Kalau kamu? …

Galuh Chandra Wibowo

 20 November 2012

The Untold Story

tulisan ini di repost dari tumblr saya. tulisan ini saya tulis siang hari, tanggal 20 November 2012...


Seorang teman : Lo dua taunan des sama kak Galuh?
Saya. : iya hehe Seorang teman : jalan dong hari ini?
Saya. : ga lah. Dia kan kerja. Gue juga kuliah..
Seorang teman : kok ga ada perayaan gitu sih?
Saya. : cukup dia inget di tengah sibuknya yang kaya apa itu, buat gue udah cukup. Lagian ga penting selebrasinya, yang penting perbaharui komitmen kalo kata gue mah..
Teman yang lain : yakin banget ga ada selebrasi des? Siapa tau dia langsung ngelamar lo ke bokap lo :p

Random sekali memang percakapan pagi hari bersama 2 orang sahabat terkasih itu. Tapi jadi bikin gue mikir, apa emang gue aja ya yang terlalu ribet mikirnya?

Mungkin buat orang lain, berhasil melalui 1 atau 2 atau 3 atau sekian tahun itu prestasi yang harus dirayakan. Banyak orang yang menanti tanggal hari jadinya dengan senang hati. Buatku, menanti hari jadi itu rasanya deg-degan. Semacam menanti perjalanan untuk bisa maju ke perjalanan yang selanjutnya. Selalu dibayang-bayangi dengan potongan-potongan memori selama 1 tahun. Apa saja yang sudah dilakukan, apa saja yang sudah bisa dijadikan pelajaran, sudah melakukan apa saja untuk persiapan tahun selanjutnya, dll. Yang jelas, deg-degan, apakah bisa lebih baik ditahun selanjutnya?

Buatku dan mas, tahun ini terbilang cukup berat. Berkali-kali perjalanan kita harus diuji oleh masalah-masalah baik internal maupun eksternal. Mulai di awal tahun saat mas harus menjalani kehidupan pekerjaannya yang sedikit dipersulit, di tengah tahun benturan dari keluarga datang bertubi-tubi, dan di penghujung tahun kala kami sering dipisahkan oleh waktu yang sama-sama sulit untuk diluangkan. Buat kami, masalah-masalah tadi tidak lantas membuat kami menyerah pada keadaan dan mengorbankan hubungan kami. Yang ada justru tekad, bagaimana caranya kapal ini tetap berlayar dengan indahnya..

Sudah 2 tahun kami bersama. Di tahun ke2 ini, tampaknya gangguan dari ‘pihak ketiga’ sudah jauuuuh berkurang. Baik itu dari sisi aku maupun dari mas. Kami saling menjaga. jika tidak ingin tersakiti, maka jangan pernah menyakiti. Selalu prinsip itu kami camkan baik-baik di hati.

Ah, jadi ingat. Aku belum cerita tentang bagaimana kami akhirnya bersama bukan? Jika punya waktu, bisa lanjutkan bacanya :)

2 tahun yang lalu, 20 November 2010, pertama kalinya kami berkomunikasi lagi setelah sebelumnya terakhir berkomunikasi saat mas lulus SMA. Oiya, kami berdua dari SMA yang sama, mas angkatan 2007 dan saya 2009. Jadi ceritanya, sore itu saya sedang galau tentang suatu jabatan di organisasi yang ditawarin ke aku. Butuh orang netral *yang ga ada di organisasi itu* buat diskusi. Kebetulan ibu sedang berangkat haji dan ayah sedang sibuk sekali dengan tugas kantornya. Akhirnya saya teringat nama Mas. Saya yakin Mas orang yang tepat buat diajak bicara, mengingat record Mas yang malang-melintang didunia organisasi, pasti Mas dapat memberikan pendapat yang bisa kujadikan pertimbangan. Akhirnya kutulis sebuah pesan singkat di wall-nya. Dilalah kok si Mas balesnya cepet! Haha akhirnya basa-basi sebentar, kemudian minta kontak YM untuk diskusi.

Apa yang terjadi setelahnya? Yap. Betul sekali. Akhirnya, hampir setiap malam ngobrol di YM. Yang diobrolin awalnya cuma masalah organisasi saja, saling share ttg kondisi organisasi masing-masing kampus. *kebetulan saat itu Mas sedang menjabat sebagai ketua Ikatan Mahasiswa di kampusnya* setelah akhirnya beberapa minggu berjalan dan tampaknya sudah kehabisan bahan untuk ngobrol lagi, akhirnya Mas mulai curhat ttg kehidupan pribadinya. Tentang gimana saat itu dia sedang terlibat kedekatan dengan beberapa wanita, juniornya, teman seangkatannya dan teman SMPnya. Jadi Mas tanya ttg gimana dia sebaiknya bersikap. Dan dengan dodolnya saya pun jelasin ttg kondisinya *belakangan ini baru tau kalo ternyata semua itu hanya modus!* :p

Sampai suatu hari, akhirnya kami memutuskan untuk bertemu. Saat itu rencananya mau keluar, tapi karena 1 dan lain hal akhirnya memutuskan untuk bertemu di rumahku saja. Jackpot! Tiba-tiba ibu memutuskan buat bikin bakar-bakaran di rumah dan ngundang semua tante om kakek nenek. Jadilah malem itu, kencan pertama dirumah dan si Mas langsung dikenalin ke semua keluarga besarku :p

Lalu one day saat sedang berkunjung, Mas bilang ‘des, kamu mau ga kita jalan serius? Tapi aku maunya serius, kita jalanin hidup sama-sama sampai nanti kita tua. Aku gamau kalo asal kayak ABG gitu’ Dhuarrr! Aku *yang sebenernya sudah menyimpan rasa sama Mas sejak SMA* langsung menimbang2 baik buruknya dan kemudian mengiyakan :p

Hari itu tanggal berapa? Lupa! Hahahaha. Hingga akhirnya kami memilih tanggal 20 November sebagai penanda hari jadi kami, penanda setiap tahunnya bahwa kami memasuki fase hubungan yang berbeda, penanda bahwa waktu persiapan kita untuk memasuki jenjang kehidupan selanjutnya semakin sedikit, penanda untuk kami memperbaharui komitmen agar komitmen kami selalu terjaga sampai akhir hayat nanti.. 

Kenapa tanggal ini? Kami percaya Tuhan ga cuma gambling dalam mempertemukan hamba-hambanya. Pasti Tuhan punya rencana. Itu kenapa kami memilih tanggal ini, karena hari itu Tuhan memberikan berkah yang luar biasa dengan mengizinkan kami bertemu satu sama lain..

Jadi, buat yang sempet marah karena merasa kami jadi disaat kamu dan Mas masih ada kedekatan, baca ini ya. Karena sebenarnya saat 20 November 2010 itu hari kita bertemu, bukan hari saat kami sepakat menjalani hidup bersama :p

the overview

untuk warming up malam ini, mungkin saya akan berbagi cerita tentang apa yang terjadi di hidup saya selama saya hengkang dari dunia perblogan ini ya.. penting loh ini penting :p

saking banyaknya sampe bingung harus mulai darimana............

oke, mungkin pertama masalah perkuliahan dulu kali ya, since mungkin itu satu-satunya hal yang agak sedikit berguna yang ada di blog ini. haha. alhamdulillah akhirnya kemarin di akhir januari saya dinyatakan lulus dari pendidikan dokter. alhamdulillah banget ini akhirnya satu kawah terlewati, walaupun abis ini akan nyebur ke kawah yang lebih dalam lagi dong yaaaa. hehe. ya jadi sekarang sih unofficially udah Desty Ariyanti, S.Ked. iya masih unofficially ya since wisuda itu baru Mei. haha. awalnya ngira ga akan bisa lulus tepat waktu, karena di akhir skripsi banyak banget halang rintang yang bikin mental naik turun kaya roller coaster, alhamdulillah masih bisa lulus tepat waktu dan dengan predikat terpuji insya allah. sebenernya mau banyak cerita tentang perjalanan skripsi, maybe pada post selanjutnya lah ya.. so, here i am, in a holiday waiting for the time to drown myself into Coass thingy..

 lalu masalah apalagi ya, keluarga alhamdulillah semua adik-adik dan ayah ibu baik-baik saja. dan ayah ibu lagi sering-seringnya tebar kode ingin anaknya cepet dinikahin kayanya ya. hahahahaha *geer* ndaru lagi jadi manusia paling rese sedunia, lagi fase yang gamau diatur siapa-siapa, jadi kadang bikin geregetan pengen nonjok tembok. selama liburan ya jadi babysitter nya ndaru aja ini. ibu lagi buka restoran baru ditambah dengan ngurus catering anak SD. ayah , tentunya masih sangat sibuk dengan perkantorannya dan dua adik yang lain lagi seneng-senengnya menggenjot organisasi di sekolahnya.. so that's all from the family side!

satu lagi ya, percintaan *duh bahasanya* masih adem ayem aja nih ya sama manusia eror satu ini :* so, ya kurang lebih begitu deh ya overview beberapa bulan ini hehehe. kalau mau tau detailnya, see you on my next post!

menyapa kembali!

halo! sudah lama sekali rasanya ga bergelut menulis di blog ini. terakhir nulis masih awal-awal tahun keempat ya kayaknya atau sudah sekitar 6 bulan lebih.. selagi banyak waktu kosong, maka saya akan memanfaatkan sisa waktu liburan ini dengan berbagi cerita tentang hal-hal yang sudah berkecamuk dalam otak ini hahaha. see you on next post!