Sunday, August 12, 2012

changes!

Sebenernya ga tau juga apa yang terjadi sama diri ini sekarang. Ngerasa banyak yang berubah dari sifat-sifat lama. Entah ini perubahan ke arah yang baik atau justru sebaliknya. Yang jelas paling berat untuk dihadapin sekarang adalah adaptasi diri sendiri dengan perubahan-perubahan ini. Kalau teman-teman dekat saya bilang, sekarang saya tampak jauh lebih sering diam. Ya, diam itu jadi langkah terbaik untuk netralisir perang batin di dalam diri, jadi salah satu factor yang akan menentukan berhasil atau ga adaptasi yang saya lakukan sekarang. 1. Rasa Saya dibesarkan untuk selalu menggunakan logika dengan porsi yang selalu lebih besar dari rasa saat menghadapi sesuatu. Dan hal itu masih terus terjadi, tetapi beberapa bulan belakangan ini semua itu berubah. Ngadepin sesuatu lebih banyak pake rasa dan kadang keputusan yang diambil suka terlihat tidak terlalu logis. Bahkan kadang tindakan yang dilakukan pun ga masuk akal. Sebel sama ini sebenernya, karena sometimes saya melakukan hal-hal yang sebenarnya secara logika tidak perlu untuk dilakukan. Tapi banyak orang bilang saya terlihat lebih “manusia” dengan itu semua. Ini perubahan yang adaptasinya paling berat. 2. Teddy Bear Kalau ada anak kecil yang selalu marah-marah kalo dibeliin boneka, itu saya. Berpuluh-puluh Barbie, teddy bear, dan boneka-boneka lainnya berakhir dengan keadaan mengenaskan di tangan saya. Ada yang habis bulunya, ada yang putus kakinya, ada yang sobek perutnya, dll. Hahaha. Tapi semua itu sedikit berubah beberapa bulan yang lalu. Sekitar 2 bulan yang lalu tepatnya. Randomly, tengah malem di kostan pengen banget punya teddy bear. Bukan teddy bear yang besar yang suka dipeluk-peluk itu. Buat saya cukup yang sebesar telapak tangan saja. Sebenernya sih kalo ini saya tahu alasannya kenapa saya pengen punya teddy bear. Alasannya Cuma 1, biar ada temen cerita. Kenapa ke teddy bear? Kenapa ga temen, pacar, atau keluarga? Karena alas an saya cerita tentang masalah saya sama siapapun atau apapun itu bukan karena saya ingin dapet saran atau apa. Saya Cuma mau memindahkan sebagian beban yang ada di dalem jadi keluar. Hehe so, cerita sama teddy bear kayanya akan lebih seru. Karena bisa cerita tanpa interupsi, tanpa wajah kasihan yang melihat gue, tanpa orang-orang yang berusaha memecahkan masalah gue dengan cara mereka. Satu hal kenapa ini berat, hehe Cuma gengsi sih. Budaya mem-bully di keluarga saya kuat banget. Saya Cuma takut aja kalo beli teddy bear nanti di bully. Hehehe.. 3. Jealous So easy to get jealous. Bukan iri sama orang, tapi jealous dalam artian yang sebenarnya. Bahkan kadang jealous-nya suka ga pada tempatnya. Kadang jealousnya sama orang yang salah. Kasihan Galuh juga sih sebenernya kalo kaya gini terus. Walaupun gue adalah orang yang kalo jealous Cuma diem-diem dan pura-pura ga ada apa-apa. 4. Selfish Ini sebenernya ga gue banget. Dari kecil gue terkenal sebagai anak kecil yang ga pernah mentingin kepentingan gue duluan, selalu mendahulukan orang lain. Tapi sekarang? Di beberapa waktu ada saatnya gue ga mau di nomer-dua-kan. Sebenernya ini perubahan yang paling gue ga suka. Atau mungkin ini akibat dari gue yang selama ini selalu mengalah? Ah sesegera mungkin ini harus hilang. Karena gue menyadari, kadang sikap gue ini bikin repot banyak orang. Itu deh beberapa dari perubahan yang gue alami sekarang. Yang gue yakin sebenernya ada baiknya dan ada buruknya. Tapi mostly kayaknya buruk. Secara belakangan ini orang-orang lebih ribet ngurusin gue. Tapi gue beberapa kali tanya ke temen-temen gue, justru mereka bilang “itu yang menandakan kalo lo sekarang sedang berproses untuk menjadi seorang wanita”. Tapi gue pribadi ngerasa gue yang sekarang adalah orang paling menyebalkan sedunia. Apalagi buat orang-orang terdekat gue. Pasti nyebelin banget. Maaf ya ayah, ibu, adek-adek, Galuh, dll yang mungkin sering direpotin disusahin diresein dan kesel sama sikap gue ini. Segera berbenah. Berbenah. Biar rapi lagi. Ambil yang baik, buang yang buruk. Semoga masih ada hari esok untuk terus berbenah diri.

Thursday, August 9, 2012

dokter

menjadi seorang dokter adalah pilihan, tetapi menjadi seorang okter yg bik adalah sebuah keharusan..