Tuesday, June 22, 2010

kenapa harus menulis?

ya itu dia pertanyaan yang selalu gue lontarkan setiap saat melihat pendaftaran suatu workshop. syarat : selesaikan 2 essay sepanjang min.3 halaman.

kadang gue cuma tertawa ngeliat itu, dalam hati ngedumel kenapa harus essay si? dikira gampang apa bikin essay. di lain kadang, gue cukup seneng si kalo syaratnya cuma essay dan gue pengen banget ikut workshop itu. alhamdulillah Allah ngasih gue sedikit kelebihan untuk mencintai dunia menulis.

tapi kebanyakan kadang, gue sedih liat syarat kaya gitu. terutama disaat gue ingin banget ikut acaranya, tetapi gue sedang ga bisa nulis. dan itu banyak dialami sama temen-temen gue juga.

kenapa harus essay? kenapa harus essay? itu yang selalu gue lontarkan di dalam otak gue.

ga fair menurut gue. apa kemampuan seseorang cuma di liat dari essay? apa kecanggihan dan keunikan pemikiran seseorang cuma dilihat dari sebuah tulisan saja? lantas, gimana dong nasib-nasib mereka yang luar biasa tetapi tidak suka menulis? kasian dong mereka masa pengembangan dirinya cukup sampai situ aja. sedangkan mereka yang jago nulis, bisa aja terus melaju. kaya contoh kasus gue, kemarin gue lolos salah satu workshop leadership bergengsi di Indonesia, daftar bareng sama temen gue yang menurut gue luar biasa lah. gue si ga ada apa-apanya lah dibanding dia mah. eh yang lolos malah gue! nah itu karena gue suka dan sudah cukup terbiasa dengan menulis. ga fair kan bbuat temen gue yang jago itu?

hmm. menurut gue bikin essay tu bukan pekerjaan main-main. ada bagian dari jiwa yang ditiupkan ke dalam tulisan itu saat kita menulis. fungsinya buat bikin tulisan itu hidup. bisa ngajak semua yang baca ngerasain juga apa yang kita tulis. yah kasarnya mah memainkan perasaan orang lain lah hehe. dan buat gue itu satu senjata ampuh buat tulisan-tulisan gue kemarin-kemarin.

makanya, menulis itu buat gue ga bisa dipaksakan. karena kalo dipaksa yang ada gue malah ngaco nulisnya dan ga ada gregetnya kalo kata sherina *goblok gue :D

jadi, buat yang mau bikin workshop-workshop gitu yaa mending cari cara yang lebih efektif lagi. lebih baik mengembangkan orang yang memang punya kompetensi dasarnya dulu, baru nanti biarkan mereka yang membina yang lain. hehe

simple

abis ngintip-ngintip di blog orang tanpa izin dan tanpa rasa bersalah, akhirnya terpaku sama blog seseorang. tampilan? biasa aja. tulisan? ga bagus-bagus amat. tapi cara dia memandang sesuatu dengan simple tetapi penuh makna itu yanng keren.

ternyata ga harus jadi 'berat' untuk bisa menginspirasi orang lain. ternyata ga harus jadi 'sok tau' untuk memberitahu orang lain. ternyata sesuatu yang disampaikan dengan simple justru dapat membuat saya berpikir akan hal itu.

hmm. from now on, i do adore him. for the simple way of a deep thinking :)

Monday, June 21, 2010

curhat #03

lama mengabdi pada ujian, lama ga berentuhan langsung dengan hati dan kemanusiaan. yang ada sekarang malah menumpulkan hati dengan hal-hal yang ga penting. PKM, ternyata saya sangat merindukan kalian :)

sedikit catatan untuk korupsi

Mungkin saya belum menjadi seseorang yang pantas berbicara mengkritisi sebuah tindakan yang sudah mendarah daging dalam setiap koridor kehidupan yang kita lalui sehari-hari. Disadari atau tidak, diinginkan atau tidak, dibutuhkan atau tidak setiap hari kita bertemu dengan budaya korupsi. Apapun bentuknya, saya yakin bahwa dalam perjalanan keseharian seorang manusia, pasti tidak akan lepas dari sebuah budaya korupsi.

Korupsi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu tindakan mengambil bagian yang bukan haknya. Jadi ternyata korupsi itu terlalu luas untuk diartikan hanya dengan korupsi yang dilakukan oleh pejabat-pejabat pemerintahan yang selama ini banyak disorot oleh media dan menjadi fokus utama pemerintah..

Korupsi merupakan suatu tindakan yang rasional, beralasan dan bertujuan untuk dilakukan. Setiap tindak korupsi merupakan bentuk interaksi. karena pada setiap kasusnya akan melibatkan setidaknya dua pihak. Pihak pertama adalah mereka yang melakukan tindak korupsi dan pihak kedua merupakan pihak yang dirugikan karena tindak korupsi tersebut. Terkadang pihak ketiga juga terlibat sebagai saksi, dimana transaksi korupsi tersebut tidak secara keseluruhan terlihat transparan oleh pihak ketiga.

Saya tidak memungkiri bahwa sering kali saya menjadi seorang pelaku korupsi. Bukan korupsi berat seperti yang dilakukan oleh para pejabat pemerintahan tentunya, tindakan kecil yang bisa juga dikategorikan sebagai korupsi. Terlambat misalnya. Sebuah bentuk kecil dari tindak korupsi terhadap waktu. Ditinjau dari teori diatas, saya adalah seorang pelaku korupsi yang merugikan orang lain. Sedangkan orang yang menunggu saya adalah pihak kedua yang dirugikan karena keterlambatan saya. Dan saya mengambil hak waktu yang sebenarnya bukan milik saya.

Jadi itu lah korupsi. Sebuah tindakan simple yang bisa berkembang menjadi suatu permasalahan utama di Indonesia. menurut saya, lebih baik tidak usah berusaha untuk memperbaiki orang-orang yang sudah mencintai budaya korupsinya, tetapi langkah yang harusnya kita lakukan adalah mencegah agar tidak tumbuh lagi makhluk-makhluk cerdas pecinta korupsi di masa mendatang. Dimulai dari yang kecil, kedisiplinan mungkin.

Jadi, buat ibu-ibu yang lagi hamil, jangan kebanyakan nonton berita yang isinya korupsi. Nanti anaknya terbiasa mendengar dan akrab sama kata korupsi :D